Cara Mudah Memperbaiki Termometer Bertuliskan Hi atau Lo

Siapa yang tidak kecewa saat alat penting seperti termometer tubuh justru gagal berfungsi di saat kita benar-benar membutuhkannya? Apalagi jika alat tersebut adalah termometer infrared yang baru saja dibeli dan sudah menunjukkan pesan error seperti Hi atau Lo pada layarnya.

Rasa kesal, marah, bahkan penyesalan bisa saja muncul. Kita merasa telah salah memilih produk atau membeli barang dengan kualitas kurang baik. Namun, tenang saja! Tidak semua kerusakan berarti akhir dari fungsinya. Terkadang, solusinya jauh lebih mudah daripada yang kita bayangkan.

Nah, di artikel kali ini, kita akan mengupas tuntas cara memperbaiki termometer infrared yang menampilkan error Hi atau Lo, serta tips penggunaannya agar tidak salah kaprah lagi ke depannya.

Mengenal Arti Error Hi dan Lo pada Termometer Infrared

Saat melihat pesan “Hi” atau “Lo” muncul di layar termometer infrared, sebagian orang mungkin langsung panik atau mengira alat tersebut rusak. Padahal, sebelum mengambil keputusan untuk membuang atau mengganti thermometer, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu arti dari kedua pesan tersebut. Error ini sebenarnya cukup umum dan bukan pertanda bahwa alat pendeteksi suhu tersebut mengalami kerusakan fatal, melainkan menunjukkan bahwa suhu yang terdeteksi berada di luar jangkauan yang dapat diukur oleh termometer.

Secara teknis, termometer infrared—khususnya yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh—memiliki rentang pengukuran yang terbatas. Umumnya, alat ini hanya dapat mengukur suhu antara 32°C hingga 42,9°C atau maksimal 43°C. Jadi, ketika termometer digunakan untuk mengukur sesuatu yang bersuhu di bawah 32°C, misalnya dahi yang dingin karena berada di ruangan ber-AC yang ekstrem, maka alat akan menampilkan pesan “Lo”. Sebaliknya, jika suhu yang terdeteksi melebihi batas atas, yaitu lebih dari 43°C, maka layar akan menampilkan pesan “Hi”.

Dengan kata lain, munculnya tulisan “Hi” atau “Lo” bukanlah kesalahan pada alatnya, melainkan sebagai indikator bahwa suhu yang sedang diukur berada di luar batas kemampuan alat. Sayangnya, hal ini kerap disalahpahami oleh pengguna. Banyak orang yang mengira termometer mereka sudah rusak hanya karena pesan ini muncul, padahal sebenarnya alat masih berfungsi dengan baik. Pemahaman yang kurang ini sering kali menyebabkan kekhawatiran yang tidak perlu.

BACA:  Huawei MatePad 12X, Tablet Ringan Pengganti Laptop dengan Performa Maksimal

Untuk menghindari kesalahpahaman, penting bagi pengguna untuk membaca buku manual dan memahami batasan alat sebelum menggunakannya. Pastikan juga untuk mengukur suhu pada kondisi lingkungan yang mendukung, seperti tidak terlalu dingin atau terlalu panas. Dengan pemahaman yang benar, kita bisa menggunakan termometer infrared secara optimal dan tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa alat rusak hanya karena munculnya pesan “Hi” atau “Lo” di layar.

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan untuk Memperbaiki

Setelah mengetahui bahwa pesan “Hi” atau “Lo” pada termometer infrared bukan pertanda kerusakan, melainkan karena suhu yang diukur berada di luar batas normal, kini saatnya kita mencoba langkah sederhana untuk memperbaikinya. Tak perlu panik atau memanggil teknisi, karena proses ini bisa dilakukan sendiri di rumah. Bahkan, Anda tidak memerlukan peralatan canggih ataupun keahlian teknis tingkat tinggi.

Untuk memulai proses ini, Anda hanya membutuhkan dua bahan utama yang mudah ditemukan di sekitar rumah. Pertama, siapkan sumber suhu dingin, seperti es batu atau freezer. Kedua, siapkan juga sumber suhu panas, misalnya air yang baru saja mendidih. Dua bahan ini akan kita gunakan sebagai referensi suhu ekstrem untuk menguji dan membantu kalibrasi ulang sensor pada termometer.

Tentu saja, alat utama yang dibutuhkan adalah termometer infrared itu sendiri. Pastikan bahwa termometer masih dalam kondisi fisik yang baik dan tombol-tombolnya berfungsi normal. Jika ada kerusakan fisik seperti layar retak atau tombol yang tidak bisa ditekan, maka kemungkinan besar masalahnya bukan hanya pada pembacaan suhu, dan mungkin diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan bahan-bahan sederhana tersebut, Anda dapat mulai melakukan pengecekan dan memastikan kembali bahwa termometer berfungsi sebagaimana mestinya. Langkah ini juga bisa membantu mengembalikan akurasi pengukuran suhu jika sebelumnya alat mengalami gangguan. Intinya, perbaikan ringan seperti ini bisa Anda lakukan sendiri, tanpa harus buru-buru membeli termometer baru.

BACA:  7 Cara Mudah Mengembalikan Foto Terhapus Permanen di HP Tanpa Aplikasi

Cara Memperbaiki Termometer Infrared

Sekarang kita masuk ke langkah utama, yakni proses perbaikan termometer infrared yang menunjukkan tulisan Hi atau Lo. Ikuti panduan ini dengan urutan yang tepat agar hasilnya maksimal:

  1. Kombinasi Tombol Awal
    Tekan tombol Set dan tombol pengukuran suhu secara bersamaan. Tahan beberapa detik hingga termometer aktif dan menampilkan suhu awal.
  2. Arahkan ke Sumber Dingin
    Dekatkan sensor termometer ke es batu atau masukkan ke dalam freezer selama beberapa saat. Tujuannya adalah agar alat mendeteksi suhu mendekati 32°C. Bila suhu belum mencapai angka tersebut, coba tunggu lebih lama atau cari sumber suhu yang lebih rendah.
  3. Tekan Lagi Tombol Ukur
    Setelah itu, tekan kembali tombol pengukuran suhu. Alat akan beralih untuk mengukur suhu panas.
  4. Arahkan ke Sumber Panas
    Sekarang dekatkan alat ke sumber suhu tinggi, misalnya air mendidih (hati-hati ya!). Tujuannya agar termometer mendeteksi suhu sekitar 43°C.
  5. Simpan dan Selesai
    Jika semua suhu telah berhasil dideteksi, maka termometer akan menampilkan tulisan PASS dan otomatis mati. Itu tandanya proses reset selesai.

Kalibrasi Ulang

Meskipun termometer infrared sudah kembali menyala normal dan tidak lagi menampilkan pesan error seperti “Hi” atau “Lo”, proses perbaikannya belum sepenuhnya selesai. Masih ada satu langkah penting yang perlu dilakukan sebelum alat digunakan kembali, yaitu kalibrasi ulang. Kalibrasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa termometer dapat memberikan hasil pengukuran suhu yang akurat dan dapat diandalkan.

Proses kalibrasi sangat penting, terutama jika Anda menggunakan termometer tersebut untuk keperluan medis atau pemantauan kesehatan harian. Bayangkan jika hasil pengukurannya meleset beberapa derajat—bisa jadi Anda salah menilai kondisi tubuh, apakah sedang demam atau tidak. Oleh karena itu, melakukan kalibrasi adalah bagian yang tak boleh dilewatkan demi akurasi dan keamanan penggunaan.

BACA:  Panduan Memilih Mesin Cuci 1 Tabung atau 2 Tabung

Bagi Anda yang belum familiar dengan cara melakukan kalibrasi, jangan khawatir. Saat ini tersedia banyak sumber informasi yang bisa membantu. Salah satu cara termudah adalah dengan mencari tutorial di platform video seperti YouTube. Di sana, Anda akan menemukan berbagai panduan visual yang dijelaskan langkah demi langkah, mulai dari yang sederhana hingga yang lebih teknis.

Dengan mengikuti panduan tersebut, Anda bisa melakukan kalibrasi sendiri di rumah tanpa harus membawa alat ke teknisi. Ini akan menghemat waktu dan biaya, sekaligus memberi Anda pemahaman lebih dalam mengenai cara kerja termometer infrared. Setelah dikalibrasi, barulah alat siap digunakan kembali dengan tingkat akurasi yang optimal.

Kesimpulan

Masalah yang muncul pada termometer infrared tidak selalu berarti alat tersebut rusak. Tulisan Hi atau Lo bisa jadi hanyalah tanda bahwa suhu yang diukur melebihi atau kurang dari batas pengukuran normal.

Dengan menggunakan es batu dan air panas, serta mengikuti langkah-langkah reset yang tepat, Anda bisa menghidupkan kembali termometer tersebut tanpa harus membeli yang baru. Jangan lupa lakukan kalibrasi agar hasilnya tetap akurat.

Melalui tips dan trik ini, Anda tidak hanya menghemat pengeluaran, tetapi juga menambah pengetahuan baru dalam mengatasi masalah sederhana di rumah. Jangan langsung buang alat yang tampaknya rusak—coba dulu diperbaiki!

Jika artikel ini membantu Anda, jangan ragu untuk membagikannya ke teman atau keluarga yang sedang mengalami masalah serupa. Tinggalkan komentar di bawah jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin berbagi pengalaman memperbaiki alat-alat elektronik di rumah.

Sampai jumpa di artikel berikutnya, dan tetap semangat menghadapi masalah kecil dengan solusi cerdas!

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*